Puisi 1: Semangat Gokasi di Bulan Suci
Dalam hening fajar yang suci,
kumantapkan langkah, kubulatkan hati.
Di dojo kecil penuh arti,
kumelatih diri, jiwa, dan nurani.
Puasa menahan dahaga dan lapar,
latihan mengasah tekad yang tegar.
Karate Gokasi bukan sekadar pukulan,
tapi jalan menuju kesabaran.
Dalam tiap gerakan yang kupahat,
tersimpan tekad, terselip hikmat.
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah,
kumantapkan raga, kujaga akhlak.
Puisi 2: Jalan Samurai di Bulan Ramadhan
Di bawah sinar rembulan suci,
kumelatih diri tanpa henti.
Bukan hanya tangan yang bertarung,
tapi juga jiwa yang terus berpantang.
Karate Gokasi mengajarkan arti,
tentang kesabaran dan kendali diri.
Puasa menguji batas kekuatan,
tapi tekad tak boleh tergoyahkan.
Tak perlu marah, tak perlu benci,
karena sejati pendekar sejati,
adalah yang menaklukkan diri sendiri,
bukan hanya menang di medan uji.
Puisi 3: Dojo Ramadhan
Lantunan doa menggema di hati,
bersama napas yang kian teratur.
Gerakan tegap penuh harmoni,
kusambut Ramadhan dengan bersyukur.
Latihan bukan sekadar raga,
tetapi jiwa yang terus berjuang.
Karate Gokasi mengajarkan makna,
tentang keteguhan dalam ketenangan.
Puasa dan karate berjalan bersama,
menguji kesabaran dalam laku.
Menjadi pendekar yang rendah hati,
itulah tujuan sejati ilmu.
0 Comments