![]() |
(Foto Bersama Usai Gashuku dan Ujian ) |
Pangkalpinang, GOKASIBABEL.com
Ratusan karateka dari berbagai dojo di bawah naungan Gokasi Bangka Belitung (Babel) mengikuti kegiatan Gashuku dan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) dengan penuh semangat dan dedikasi tinggi. Acara tersebut digelar di lokasi eksotis Pantai Pasir Padi, Kota Pangkalpinang, pada Minggu (16/02/2025), dan berlangsung meriah sejak pagi hari.
Pantai yang terkenal dengan hamparan pasir putihnya itu menjadi saksi bisu ketekunan para karateka dalam menimba ilmu dan meningkatkan kemampuan bela diri mereka. Di bawah terik matahari, semangat para peserta tak luntur sedikit pun. Mereka terus bergerak, berlatih, dan menjalani ujian dengan penuh kesungguhan.
Komitmen Gokasi Babel dalam Membentuk Karateka Berkualitas
Kegiatan ini digagas oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gokasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai bagian dari agenda rutin pembinaan dan pengembangan atlet karate di wilayah tersebut. Ketua Panitia Gashuku dan UKT, Senpai Qomara Ceta Umbara, SE, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Gokasi Kota Pangkalpinang, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan teknis, tetapi juga sebagai ajang memperkuat karakter dan solidaritas antar-karateka.
“Gashuku ini bukan hanya latihan bersama. Ini adalah momen evaluasi dan pembentukan karakter. Kami ingin para karateka tidak hanya unggul dalam teknik, tetapi juga kuat dalam mental dan kedisiplinan,” ungkap Senpai Qomara.
Ia menambahkan, bahwa dalam setiap sesi latihan, para peserta tidak hanya diuji kekuatan fisiknya, melainkan juga mentalitas dan kedisiplinannya. Hal tersebut selaras dengan filosofi karate yang menekankan keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Pembinaan Jangka Panjang demi Prestasi Nasional
Ketua Umum DPD Gokasi Babel, Senpai Supriyanto, S.AP, turut hadir dalam kegiatan tersebut bersama Wakil Ketua Umum, Sensei Mursalin, S.Sos. Dalam sambutannya, Senpai Supriyanto menekankan pentingnya kontinuitas latihan dan pembinaan sebagai fondasi untuk mencetak atlet berprestasi.
“Kami rutin menyelenggarakan kegiatan Gashuku dan UKT ini dua kali setahun. Ini adalah bentuk konsistensi kami dalam membina karateka Gokasi Babel agar siap berkompetisi di level nasional bahkan internasional,” jelasnya.
Ia pun mengapresiasi antusiasme para peserta, pelatih, serta panitia yang telah bekerja keras demi kelancaran kegiatan ini. Menurutnya, semangat yang ditunjukkan oleh seluruh elemen dalam kegiatan tersebut merupakan indikasi positif bagi masa depan karate di Babel.
Sementara itu, Sensei Mursalin dalam arahannya menekankan pentingnya pemahaman filosofi karate sebagai dasar pembentukan sikap dan sportivitas. Ia menyampaikan bahwa teknik semata tidak cukup jika tidak disertai dengan semangat, etika, dan integritas.
“Dalam karate, tidak hanya teknik yang penting, tetapi juga pengendalian diri, etika, dan semangat. Di sinilah mental kalian diuji. Dan saya melihat perkembangan luar biasa dari para karateka Gokasi Babel selama beberapa tahun terakhir,” terang Sensei Mursalin di hadapan para peserta.
Gashuku: Lebih dari Sekadar Latihan
Gashuku, dalam budaya bela diri Jepang, merupakan latihan intensif yang biasanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu di luar dojo. Di Pantai Pasir Padi, gashuku tahun ini tidak hanya diisi dengan latihan teknik dasar dan KATA, tetapi juga kegiatan fisik yang menantang, seperti sparring, penguatan otot, hingga meditasi di tepi pantai.
Kegiatan yang dilaksanakan dari pagi hingga siang hari ini berlangsung dengan disiplin tinggi. Para pelatih senior mengawasi setiap gerakan, memberikan koreksi dan motivasi. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan sangat terasa, mempererat hubungan antar-dojo serta membentuk rasa kebersamaan yang kuat di antara para peserta.
Ujian Kenaikan Tingkat: Momen Penentu
Usai latihan intensif, para peserta langsung mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT). Dalam ujian ini, mereka diuji dalam berbagai aspek, mulai dari penguasaan teknik dasar (kihon), gerakan jurus (kata), hingga kemampuan bertarung (kumite).
Cuaca panas tak menyurutkan tekad para peserta. Mereka menunjukkan kemampuan terbaiknya, berusaha menyelesaikan setiap tahapan ujian dengan maksimal. Tak sedikit dari mereka yang menunjukkan perkembangan signifikan dibandingkan ujian sebelumnya.
Ujian ini bukan hanya penentu kelulusan ke tingkat sabuk berikutnya, melainkan juga penilaian terhadap konsistensi latihan dan kesungguhan dalam menjalani proses pembinaan. Oleh karena itu, proses penilaian dilakukan secara ketat dan objektif oleh para pelatih senior dari berbagai dojo.
Sinergi Antarpengurus dan Pelatih
Kesuksesan kegiatan ini juga tak lepas dari sinergi antara pengurus, pelatih, dan para orang tua yang turut mendukung. Tidak sedikit orang tua yang hadir untuk menyaksikan proses latihan dan ujian anak-anak mereka, memberikan dukungan moral yang penting bagi para karateka muda.
“Dukungan orang tua dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan fisik atlet. Kami bersyukur karena ekosistem karate di Bangka Belitung semakin sehat dan solid,” ujar salah satu pelatih senior.
DPD Gokasi Babel juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, termasuk Pemerintah Kota Pangkalpinang yang telah memberikan akses lokasi, serta komunitas masyarakat setempat yang turut membantu kelancaran acara.
Menuju Masa Depan Karate Babel yang Gemilang
Melalui kegiatan Gashuku dan UKT ini, Gokasi Babel kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak atlet karate yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter. Konsistensi pembinaan dan kegiatan seperti ini menjadi bagian penting dalam strategi jangka panjang untuk melahirkan karateka-karateka unggulan dari Bangka Belitung.
Ke depan, Gokasi Babel menargetkan lebih banyak keterlibatan dalam kejuaraan nasional dan internasional, sekaligus memperluas jaringan dojo hingga ke pelosok daerah di Babel.
Dengan semangat kebersamaan, disiplin tinggi, dan pembinaan berkelanjutan, masa depan karate di Bangka Belitung tampak kian cerah. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai positif dari dunia bela diri ke masyarakat luas.
“Karate bukan hanya soal bertarung, tapi soal menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Kami percaya, dari kegiatan seperti inilah lahir generasi tangguh yang siap membanggakan daerah dan bangsa,” tutup Senpai Qomara Ceta.
(HUMAS)