News
Gokasi Babel Update Berita Silahkan Wa Admin Jika ada berita yang mau di masukkan (gratis) Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Ingat !! Siapkan Fisik serta Teknik Gerakan KATA dan Kumite Mu, Kedepan Banyak Event Kejuaraan

Karate Gokasi Dojo Naga Rutin Latihan KATA dan Kumite Jelang Kejurda Piala Generasi Muda XXII 2025 mendatang.

 



Karate Gokasi Dojo Naga Rutin Latihan KATA dan Kumite Jelang Kejurda Piala Generasi Muda XXII 2025 mendatang.

Bangka, GOKASIBABEL.COM

Menjelang Kejuaraan Daerah (Kejurda) Piala Generasi Muda XXII yang akan digelar pada Januari 2025, semangat para atlet muda Karate dari Dojo Naga semakin membara. Dojo yang berlokasi di halaman SDN 23 Mendo Barat, tepatnya di Jalan Mentok, Desa Kace Timur, Kabupaten Bangka, kini menjadi pusat perhatian karena aktivitas latihan intensif yang terus dilakukan secara rutin oleh anak-anak asuh Sensei Deky Marcose.

Latihan yang dilakukan tidak hanya sekadar rutinitas biasa. Mereka benar-benar serius mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi bergengsi tingkat daerah tersebut. Fokus latihan saat ini difokuskan pada dua aspek penting dalam Karate, yaitu KATA dan Kumite. Dua elemen ini merupakan bagian penting yang akan sangat menentukan performa para atlet di kejuaraan nanti.

Menurut Sensei Deky, latihan KATA dan Kumite bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal mental, teknik, dan kedisiplinan. “Latihan KATA dan Kumite ini sangat penting agar anak-anak terbiasa dalam gerakan yang terstruktur dan teknik yang benar. Jika dilakukan secara rutin, insyaallah mereka akan lebih siap dan percaya diri saat bertanding di Kejurda nanti,” ungkapnya saat ditemui oleh GOKASIBABEL.COM di sela-sela latihan sore hari.

KATA merupakan seni gerak dalam Karate yang mengandalkan ketepatan, kekuatan, dan keseimbangan dalam setiap gerakannya. Tidak hanya sekadar meniru atau menghafal, namun membutuhkan penghayatan terhadap setiap teknik dan filosofi yang terkandung di dalamnya. “Anak-anak diajarkan untuk memahami bahwa setiap gerakan dalam KATA itu memiliki makna. Mereka harus tahu kapan harus menyerang, kapan harus bertahan, dan bagaimana menggabungkan keduanya dalam satu rangkaian gerakan,” jelas Sensei Deky.

Sementara itu, Kumite merupakan latihan pertarungan yang menguji kecepatan, strategi, serta kemampuan adaptasi terhadap serangan lawan. Dalam sesi Kumite, anak-anak diajarkan tidak hanya menyerang, tetapi juga bagaimana membaca gerakan lawan, memilih momen yang tepat untuk menyerang balik, serta menjaga keseimbangan antara keberanian dan kehati-hatian.

Latihan yang digelar setiap sore ini berlangsung di bawah terik matahari maupun cuaca mendung. Tidak sedikit dari anak-anak yang datang dalam kondisi lelah usai sekolah, namun semangat mereka tidak pernah surut. Mereka datang dengan gi putih kebanggaan, ikat pinggang yang menunjukkan level masing-masing, serta tekad kuat untuk berlatih dan berkembang.

Salah satu orang tua murid, Ibu Rina, menyampaikan rasa bangganya terhadap perubahan yang dialami oleh anaknya setelah mengikuti latihan rutin di Dojo Naga. “Dulu anak saya pemalu dan kurang percaya diri. Tapi setelah ikut latihan di Dojo ini, dia jadi lebih disiplin, berani tampil di depan umum, dan punya semangat baru dalam berkompetisi,” ujarnya dengan mata berbinar.

Latihan ini bukan hanya untuk mengejar prestasi semata, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan. Disiplin, hormat kepada guru (sensei), kerja sama, serta sikap sportivitas menjadi bagian dari pendidikan karakter yang ditanamkan dalam setiap sesi latihan. Dojo Naga memandang bahwa Karate bukan hanya olahraga, tetapi juga jalan pembentukan pribadi yang tangguh, jujur, dan bertanggung jawab.

Sensei Deky mengungkapkan bahwa pembinaan atlet muda di Dojo Naga tidak bisa berdiri sendiri. Peran aktif orang tua, pihak sekolah, dan lingkungan sekitar sangat dibutuhkan. “Kami optimis, dengan kerja keras dan latihan yang konsisten, anak-anak Dojo Naga akan tampil maksimal dan meraih hasil terbaik. Kejurda ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga sarana mengasah kemampuan mereka,” ujarnya menambahkan.

Lebih dari itu, Kejurda Piala Generasi Muda XXII ini diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antar-dojo, sekaligus menjadi wadah pembinaan prestasi karate di Bangka Belitung. Dojo Naga sendiri telah mempersiapkan tim pelatih, program latihan khusus, hingga evaluasi mingguan untuk memastikan kemajuan para atlet berjalan sesuai harapan.

Selain latihan fisik dan teknik, aspek mental juga mendapat perhatian besar. Sensei Deky dan timnya selalu menyelipkan sesi motivasi di akhir latihan, mengajak anak-anak untuk berani bermimpi dan mengejar prestasi setinggi mungkin. “Kami ingin mereka percaya bahwa mereka bisa. Bahwa dengan kerja keras, tidak ada yang mustahil. Kami tidak hanya melatih fisik mereka, tapi juga hati dan pikiran mereka,” tambahnya.

Dukungan dari masyarakat sekitar juga sangat terasa. Beberapa warga bahkan sering menyempatkan diri untuk menonton latihan anak-anak di sore hari. Mereka memberikan semangat, tepuk tangan, bahkan kadang membawa makanan ringan sebagai bentuk apresiasi kepada anak-anak yang telah berjuang keras.

Kehadiran Dojo Naga telah memberikan warna tersendiri di tengah masyarakat Desa Kace Timur. Bukan hanya sebagai tempat latihan karate, tetapi juga sebagai pusat pembinaan karakter dan kegiatan positif bagi anak-anak muda. Dalam era digital seperti sekarang ini, di mana banyak anak-anak terjebak dalam gawai dan kurang bergerak, Dojo Naga hadir sebagai alternatif sehat dan mendidik.

Dengan waktu tersisa kurang lebih delapan bulan menuju Kejurda, Dojo Naga terus memacu diri. Jadwal latihan ditambah, materi diperluas, dan target pun ditetapkan secara bertahap. Anak-anak dibimbing agar tidak hanya siap secara fisik, tapi juga mampu mengendalikan emosi saat menghadapi tekanan pertandingan.

Sensei Deky pun mengajak dojo-dojo lain di Bangka Belitung untuk terus mengembangkan pembinaan karateka muda di daerah masing-masing. “Kita semua punya tanggung jawab yang sama dalam membentuk generasi muda yang sehat, kuat, dan berkarakter. Karate bisa menjadi jalan ke arah itu, asalkan kita tekun dan konsisten,” ujarnya dengan semangat.

Pada akhirnya, latihan rutin Dojo Naga ini bukan hanya soal persiapan menghadapi Kejurda. Lebih dari itu, ini adalah investasi jangka panjang dalam membangun generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan. Semoga semangat dan dedikasi mereka bisa menjadi inspirasi bagi dojo-dojo lain, dan membawa harum nama Bangka Belitung di kancah karate nasional.

(HMS)