KISAH INSPIRASI | Dari Dojo ke Medan Pengabdian: Perjalanan Randi Menjadi Anggota TNI
Diulas oleh: Humas GOKASI BABEL | Foto: Shihan Rachmat
Di tengah kemajuan zaman yang semakin pesat, banyak hal yang dahulu terasa sulit kini menjadi lebih mudah dijangkau oleh generasi muda. Dahulu, menjadi seorang abdi negara seperti anggota TNI, POLRI, atau pegawai negeri merupakan impian besar yang terasa jauh dari jangkauan. Persaingan yang ketat, keterbatasan akses informasi, serta kurangnya sarana pembinaan membuat banyak generasi muda hanya mampu bermimpi. Namun kini, keadaan mulai berubah. Dengan tekad, disiplin, dan kerja keras, siapa pun bisa meraih cita-cita, termasuk menjadi abdi negara.
Salah satu kisah inspiratif yang patut diteladani datang dari seorang pemuda asal Desa Petaling, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Ia adalah Randi, seorang murid karate dari perguruan GOKASI BABEL yang kini telah mengabdi sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Awal Perjalanan: Dari Desa Kecil dan Dojo Sederhana
Randi mengawali perjalanan hidupnya di sebuah desa yang tenang dan penuh nuansa kekeluargaan. Sejak kecil, ia dikenal sebagai anak yang pendiam namun memiliki semangat juang yang tinggi. Tahun 2000-an menjadi masa penting dalam hidupnya ketika ia memutuskan untuk bergabung dalam latihan karate di bawah asuhan Shihan Rachmat, pelatih senior sekaligus tokoh karate yang sangat dihormati di Bangka Belitung.
Di dojo sederhana yang berada tidak jauh dari rumahnya, Randi mulai ditempa. Disiplin, ketekunan, dan etika menjadi bekal utama dalam setiap sesi latihan. Meskipun fisiknya belum sekuat yang lain, namun mental dan semangatnya membuatnya menonjol. Ia tak pernah absen latihan, bahkan saat teman-temannya memilih untuk bermain atau berlibur.
Menurut Shihan Rachmat, Randi adalah sosok yang penuh dedikasi. “Randi itu tipe anak yang tidak banyak bicara, tapi kerja kerasnya luar biasa. Saya sudah merasa, sejak awal, dia akan jadi seseorang yang berguna bagi bangsa,” tutur Shihan mengenang.
Karate Sebagai Pondasi Disiplin dan Mental
Bagi Randi, karate bukan hanya soal tendangan dan pukulan, tetapi tentang membentuk karakter. Ia belajar bagaimana mengendalikan emosi, menghargai lawan, serta membangun kepercayaan diri. Nilai-nilai Bushido—kode etik para samurai seperti kejujuran, keberanian, dan loyalitas—menjadi bagian dari kehidupannya.
“Latihan karate telah membuat saya lebih kuat, bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam berpikir dan bertindak. Saya belajar untuk tidak mudah menyerah, dan itulah yang saya bawa ketika memutuskan mengikuti seleksi TNI,” ujar Randi dalam sebuah kesempatan wawancara.
Tidak mudah tentunya. Persaingan untuk menjadi anggota TNI sangat ketat. Namun, pengalaman bertahun-tahun ditempa di dojo membuatnya tangguh secara mental. Ia tidak gentar menghadapi seleksi demi seleksi. Ia yakin bahwa apa yang ia tanamkan selama ini akan membuahkan hasil.
Berhasil Lolos Menjadi Anggota TNI
Usaha keras tidak pernah mengkhianati hasil. Setelah melalui proses panjang dan melelahkan, Randi dinyatakan lulus seleksi dan resmi menjadi anggota TNI. Kabar ini tentu disambut suka cita, tidak hanya oleh keluarga, tetapi juga oleh komunitas karate GOKASI Babel.
Keberhasilan Randi menjadi bukti nyata bahwa karate dapat menjadi jalan menuju keberhasilan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam pengabdian kepada negara.
“Saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini. Semua berkat doa orang tua, bimbingan para pelatih, dan tentu semangat juang yang ditanamkan sejak saya mengenal karate,” tutur Randi dengan penuh rasa syukur.
Menginspirasi Generasi Muda Karate GOKASI
Kisah Randi kini menjadi sumber inspirasi bagi para juniornya di GOKASI Babel. Di tengah tantangan zaman dan derasnya pengaruh negatif dari berbagai arah, kehadiran sosok seperti Randi menjadi semangat baru. Ia membuktikan bahwa karate bukan hanya untuk prestasi di atas tatami, tetapi juga untuk membentuk pribadi unggul yang siap bersaing di dunia nyata.
Shihan Rachmat menegaskan bahwa bukan hanya Randi yang telah sukses. Sudah banyak murid-murid GOKASI yang kini berkarier sebagai abdi negara. Ada yang menjadi anggota TNI, POLRI, dokter gigi, guru, pegawai negeri sipil, bahkan pengusaha sukses. Semua itu tak lepas dari semangat dan nilai-nilai karate yang mereka pelajari sejak dini.
“Kami di GOKASI ingin terus melahirkan generasi yang tangguh, mandiri, dan berguna. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk masyarakat dan negara. Randi adalah salah satu contoh nyata dari visi kami,” tambah Shihan Rachmat.
Ayo Ikuti Jejak Randi: Raih Cita-Cita Bersama Karate
Untuk adik-adik karateka GOKASI di seluruh Bangka Belitung, kisah Randi adalah pelajaran yang sangat berharga. Jangan pernah meremehkan langkah kecil yang kita ambil hari ini, karena bisa jadi itulah jalan menuju impian besar di masa depan. Latihan demi latihan, keringat yang mengalir, bahkan rasa lelah dan ingin menyerah, semua itu akan berbuah manis jika dihadapi dengan tekad kuat.
Menjadi abdi negara bukanlah hal mustahil. Asalkan ada kemauan, kerja keras, dan kedisiplinan, maka siapa pun bisa meraihnya. GOKASI tidak hanya tempat berlatih fisik, tetapi juga tempat menumbuhkan karakter, kepercayaan diri, dan semangat juang.
Melalui karate, generasi muda diajarkan untuk berpikir positif, bermental juara, dan selalu siap menghadapi tantangan hidup. Dunia luar boleh berubah, namun nilai-nilai luhur yang ditanamkan melalui latihan karate akan selalu relevan.
Penutup: GOKASI Babel, Melahirkan Generasi Penerus Bangsa
Randi hanyalah satu dari sekian banyak putra daerah yang lahir dari semangat latihan karate. Perjalanan hidupnya menjadi bukti bahwa dengan disiplin dan dedikasi, segala sesuatu dapat diraih. Kini, ia berdiri gagah sebagai prajurit TNI, melindungi bangsa dan negara, sekaligus menjadi panutan bagi para juniornya.
Mari kita jadikan kisah ini sebagai motivasi. Bagi seluruh karateka GOKASI BABEL, masa depan kalian terbuka luas. Jangan takut bermimpi besar, dan jangan pernah berhenti berusaha. Mulailah dari dojo, tumbuhkan semangat, latihlah disiplin, dan siapkan diri menjadi pribadi unggul yang akan membanggakan keluarga, masyarakat, dan Indonesia tercinta.
Karena dari karate lahir jiwa-jiwa tangguh, dan dari dojo-dojo kecil di pelosok negeri, akan muncul para pemimpin masa depan.
Editor: Humas GOKASI BABEL
Foto: Shihan Rachmat
Tag :
#karate #karategokasi #tni