Latihan Bersama Dojo Rektorat UBB dan Dojo Desa Pagarawan, Momentum Pererat Silaturahmi dan Tingkatkan Semangat Karateka
Pangkalpinang – Rabu, 4 Juni 2025
Semangat juang, kekompakan, dan nilai-nilai luhur karate tampak begitu kental saat ratusan karateka dari Dojo Rektorat Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Dojo Desa Pagarawan berkumpul dalam kegiatan Latihan Bersama yang digelar di Gedung Nasional RRI Pangkalpinang, Rabu (04/06/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata untuk mempererat silaturahmi antar dojo sekaligus meningkatkan kualitas teknik dan mental para karateka muda di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB ini dibuka dengan sambutan hangat dari para pelatih dan tokoh pembina karate di Bangka Belitung. Latihan bersama kali ini terasa istimewa karena dibimbing langsung oleh Shihan Sentioko, sosok senior yang sangat dihormati dalam dunia karate lokal, serta Sensei Akhiruddin, pelatih muda penuh dedikasi yang dikenal dengan metode latihannya yang inspiratif dan sistematis.
Keduanya memberikan arahan teknis sekaligus motivasi mendalam kepada para peserta. Mereka tidak hanya mengajarkan teknik dan fisik semata, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, ketekunan, dan semangat bushido—jiwa ksatria yang menjadi fondasi dalam setiap gerakan karate.
Agenda Latihan yang Padat dan Penuh Semangat
Latihan dimulai dengan sesi pemanasan yang cukup intensif, dipimpin oleh tim pelatih gabungan dari kedua dojo. Pemanasan ini tidak hanya bertujuan untuk menghindari cedera, tetapi juga sebagai bagian penting dalam membangun kekompakan dan konsentrasi.
Setelah pemanasan, para peserta diajak untuk memperdalam kihon atau teknik dasar. Meskipun terlihat sederhana, kihon memegang peran krusial sebagai pondasi dari seluruh gerakan dalam karate. Dalam sesi ini, para pelatih memberikan koreksi langsung terhadap postur, keseimbangan, dan teknik pukulan maupun tendangan, agar setiap gerakan dieksekusi dengan benar dan efisien.
Agenda berikutnya adalah latihan kata, yakni rangkaian jurus yang menggambarkan pertarungan imajiner dengan satu atau lebih lawan. Kata menjadi momen di mana setiap karateka diuji dalam hal koordinasi, ritme, konsentrasi, serta pemahaman terhadap makna gerakan. Beberapa peserta dari masing-masing dojo diberikan kesempatan untuk memperagakan kata unggulan mereka, yang kemudian dievaluasi dan diberi masukan secara konstruktif oleh para pelatih senior.
Puncak dari latihan adalah sesi kumite atau latihan pertarungan. Dengan semangat sportivitas tinggi, para karateka bertanding dalam sparring ringan yang bertujuan melatih refleks, strategi, dan kendali diri. Walaupun bersifat simulasi, semangat dan determinasi yang ditunjukkan peserta menunjukkan kesungguhan mereka dalam menjadikan latihan ini sebagai sarana pengembangan diri yang serius.
Jalinan Persaudaraan dan Semangat Kolaboratif
Menurut Sensei Akhiruddin, latihan bersama ini bukan semata kegiatan rutin, melainkan bagian dari strategi pembinaan jangka panjang untuk menciptakan sinergi antar dojo dan memperkuat fondasi karate di Bangka Belitung.
“Kita ingin membangun generasi karateka yang tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan berjiwa kolaboratif. Dalam karate, kita belajar bahwa kekuatan terbesar adalah saat kita mampu bersatu dan saling mendukung,” ujar Sensei Akhiruddin saat memberikan sambutan.
Senada dengan itu, Shihan Sentioko juga menekankan pentingnya kegiatan lintas-dojo sebagai bentuk regenerasi nilai-nilai karate yang selama ini telah diwariskan dari generasi ke generasi.
“Melalui latihan bersama, kita bisa melihat potensi masing-masing, saling belajar, dan saling memotivasi. Semangat senpai–kohai (senior dan junior) juga bisa tumbuh secara alami dalam suasana seperti ini,” tuturnya.
Tak hanya karateka senior, para peserta muda dan pemula pun tampak antusias mengikuti setiap sesi. Salah satu peserta dari Dojo Pagarawan, Aditya (13), mengaku senang bisa bertemu dan berlatih bersama teman-teman dari Dojo Rektorat UBB.
“Seru banget! Bisa belajar jurus baru dan ngerasain latihan dengan banyak orang. Semoga ke depannya bisa ikut lagi,” ujarnya dengan semangat.
Dukungan dan Apresiasi dari Berbagai Pihak
Latihan bersama ini turut mendapat apresiasi dari para orang tua dan pemerhati olahraga beladiri di Bangka Belitung. Kehadiran dan dukungan mereka di lokasi latihan menambah semangat para peserta. Sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat daerah juga turut hadir memberikan semangat, menandakan bahwa kegiatan semacam ini memiliki nilai strategis dalam pembinaan generasi muda.
Pihak panitia dari kedua dojo menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi aktif seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini. Mereka berharap, latihan bersama ini menjadi agenda rutin yang digelar secara berkala di lokasi berbeda, sehingga memperluas jaringan pembinaan dan memperkuat ekosistem karate di daerah.
Menuju Prestasi yang Lebih Gemilang
Selain sebagai ajang latihan teknis, kegiatan ini juga menjadi pemanasan menuju agenda-agenda kompetisi karate tingkat provinsi maupun nasional yang akan datang. Beberapa karateka yang hadir diketahui sedang dalam tahap persiapan untuk mengikuti kejuaraan, sehingga latihan bersama ini menjadi wadah yang tepat untuk menguji kesiapan mereka.
Dengan suasana yang penuh semangat, kolaboratif, dan menjunjung tinggi etika beladiri, Latihan Bersama Dojo Rektorat UBB dan Dojo Desa Pagarawan ini menjadi bukti nyata bahwa karate bukan hanya tentang teknik bertarung, melainkan juga tentang membentuk karakter dan membangun persaudaraan.
Di akhir acara, seluruh peserta berkumpul dalam formasi dan melakukan rei atau salam penghormatan, sebagai penutup yang sarat makna. Dalam budaya karate, rei tidak hanya simbol rasa hormat kepada pelatih dan sesama karateka, tapi juga sebagai bentuk pengakuan atas nilai-nilai etika, dedikasi, dan perjuangan yang telah dilalui dalam setiap latihan.
Harapan ke Depan
Latihan ini bukan hanya akan diingat sebagai sesi latihan biasa, tetapi sebagai langkah strategis dalam memperkuat fondasi karate di Bangka Belitung. Dengan mengedepankan kerja sama, pembinaan berjenjang, dan semangat saling mendukung antar dojo, diharapkan lebih banyak karateka muda yang bisa berkembang dan berprestasi, baik di level lokal, nasional, maupun internasional.
Sebagaimana pesan penutup dari Shihan Sentioko:
“Teruslah berlatih dengan hati, disiplin dengan waktu, dan rendah hati dalam pencapaian. Karate bukan sekadar olahraga, tetapi jalan hidup yang membentuk siapa kita sebenarnya.” ( Humas)