News
Gokasi Babel Update Berita Silahkan Wa Admin Jika ada berita yang mau di masukkan (gratis) Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Ingat !! Siapkan Fisik serta Teknik Gerakan KATA dan Kumite Mu, Kedepan Banyak Event Kejuaraan
Iklan Paskah

PKBM Tulip Pangkalpinang Gelar Ujian Kesetaraan 2025

 

PKBM Tulip Pangkalpinang Gelar Ujian Kesetaraan 2025

Suasana Ujian Pendidikan Kesetaraan PKBM Tulip 2025 di Gedung PKBM Tulip Jalan Gandaria 1 Pangkalpinang Berlangsung Lancar dan Khidmat

Pangkalpinang — Suasana Gedung PKBM Tulip yang terletak di Jalan Gandaria 1, Pangkalpinang, tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Gedung yang sehari-hari menjadi tempat pembelajaran untuk program pendidikan non-formal ini, sejak pagi tampak lebih ramai dan penuh semangat. Para peserta didik tampak berdatangan dengan wajah penuh harapan, bersiap mengikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan tahun ajaran 2024/2025.

Kegiatan ujian yang dimulai sejak Senin pagi itu berlangsung dalam suasana yang tertib dan kondusif. Para peserta ujian berasal dari berbagai latar belakang usia, mulai dari remaja hingga orang dewasa yang semangat melanjutkan pendidikan mereka melalui program Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA) yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tulip.

Ketua PKBM Tulip, Rachmat Bahmim Safiri, SH., M.Si, saat ditemui di sela-sela pelaksanaan ujian menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Menurutnya, Ujian Pendidikan Kesetaraan bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momentum penting dalam proses pembelajaran untuk menilai pencapaian peserta didik dalam menempuh pendidikan di jalur non-formal.

"Alhamdulillah, pelaksanaan Ujian Pendidikan Kesetaraan tahun ini berjalan lancar. Para peserta tampak antusias dan serius dalam mengikuti ujian. Ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar tidak mengenal usia," ungkap Rachmat Bahmim Safiri.

Ia juga menjelaskan bahwa PKBM Tulip berkomitmen memberikan layanan pendidikan alternatif bagi masyarakat yang tidak sempat menyelesaikan pendidikan di jalur formal. Dengan mengusung prinsip kesetaraan dan keadilan pendidikan, PKBM Tulip membuka akses pendidikan untuk siapa saja yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa batasan usia dan latar belakang.

“PKBM Tulip hadir sebagai wadah bagi siapa pun yang ingin meraih ijazah setara pendidikan formal. Kami percaya bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan melalui program kesetaraan ini, banyak masyarakat yang akhirnya bisa mengejar mimpi mereka, baik untuk keperluan pekerjaan, melanjutkan studi, maupun sekadar untuk meningkatkan kualitas diri," jelasnya.

Rachmat menambahkan, total peserta yang mengikuti ujian kesetaraan tahun ini mencapai lebih dari 150 orang, yang terbagi dalam tiga paket — Paket A, B, dan C. Proses pelaksanaan ujian dilakukan dengan mengikuti standar prosedur yang telah ditetapkan, termasuk pengawasan ketat dari panitia agar ujian berjalan adil, jujur, dan objektif.

Dari pantauan di lapangan, para peserta ujian tampak tekun mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan oleh panitia. Beberapa peserta terlihat begitu fokus membaca dan menuliskan jawaban di lembar ujian, sementara suasana di dalam ruang ujian berlangsung tenang dan tertib. Para pengawas juga memberikan arahan dengan ramah namun tegas, memastikan semua peserta mengikuti aturan yang berlaku.

Salah satu peserta ujian, Siti Rahma (35), mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti Ujian Pendidikan Kesetaraan di PKBM Tulip. Ibu rumah tangga asal Pangkalpinang ini sebelumnya harus berhenti sekolah saat duduk di bangku SMP karena alasan ekonomi. Namun berkat adanya PKBM Tulip, kini ia memiliki kesempatan kembali menuntaskan pendidikan.

"Senang sekali bisa ikut ujian ini. Awalnya saya ragu, takut tidak bisa mengikuti pelajaran lagi, tapi bimbingan dari tutor-tutor di PKBM sangat membantu saya. Semoga saya lulus dan bisa lanjut kuliah, itu impian saya," ujar Siti dengan penuh harap.

Selain Siti, banyak peserta lain yang juga memiliki cerita serupa. Ada yang berasal dari kalangan pekerja, ibu rumah tangga, hingga remaja putus sekolah yang memilih jalur pendidikan non-formal sebagai solusi untuk mendapatkan ijazah yang setara dengan pendidikan formal.

PKBM Tulip sendiri telah berdiri selama lebih dari satu dekade dan konsisten dalam memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat Pangkalpinang dan sekitarnya. Program-program yang ditawarkan tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga pengembangan keterampilan hidup (life skill) seperti pelatihan komputer, menjahit, memasak, hingga wirausaha.

"Kami ingin lulusan dari PKBM Tulip tidak hanya mendapatkan ijazah, tapi juga bekal keterampilan yang bisa langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," tambah Rachmat.

Rachmat juga menegaskan bahwa pihaknya selalu mendorong para peserta didik untuk tidak hanya sekadar mengejar kelulusan, melainkan menumbuhkan semangat belajar sepanjang hayat. Menurutnya, pendidikan bukan hanya tentang angka-angka di atas kertas, tetapi proses pengembangan karakter, keterampilan, dan wawasan agar peserta didik lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Di akhir wawancara, Rachmat berharap pemerintah dan masyarakat semakin peduli dan mendukung keberadaan PKBM sebagai lembaga pendidikan non-formal yang telah banyak membantu masyarakat dalam menuntaskan pendidikan. Ia juga mengajak generasi muda maupun dewasa yang belum sempat menyelesaikan pendidikan formal untuk tidak ragu bergabung di PKBM Tulip.

"Kami ingin PKBM Tulip menjadi rumah kedua bagi mereka yang ingin memperbaiki masa depan melalui pendidikan. Jangan pernah malu atau menyerah, karena pendidikan adalah perjalanan seumur hidup. PKBM siap mendampingi siapa saja dalam perjalanan itu," tutup Rachmat dengan senyum optimis.

Dengan berakhirnya ujian di hari pertama, seluruh peserta dan panitia berharap proses ini bisa berjalan lancar hingga hari terakhir ujian. Suasana hangat dan kekeluargaan di Gedung PKBM Tulip menjadi gambaran betapa pendidikan memang bisa diakses dan dinikmati oleh semua kalangan, kapan saja dan di mana saja, tanpa ada batasan.(Humas)


Post a Comment

0 Comments