News
Gokasi Babel Update Berita Silahkan Wa Admin Jika ada berita yang mau di masukkan (gratis) Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Ingat !! Siapkan Fisik serta Teknik Gerakan KATA dan Kumite Mu, Kedepan Banyak Event Kejuaraan

Bharada Senpai Dino Marcellino: Dari Atlet Karate Gokasi Hingga Abdi Negara di Brimob Polri



Inspirasi dan Motivasi | GOKASIBABEL.com

Pangkalpinang, Bangka Belitung –

"Tak kenal maka tak sayang." Ungkapan sederhana itu sangat pas untuk membuka kisah perjalanan hidup Bharada Senpai Dino Marcellino. Sosok yang bukan hanya dikenal sebagai anggota Brimob Polri, tetapi juga seorang atlet Karate berprestasi dari Gokasi Bangka Belitung. Ceritanya bukan sekadar cerita tentang keberhasilan, tetapi tentang dedikasi, disiplin, dan bagaimana mimpi besar bisa diwujudkan oleh siapa saja, termasuk dari kota kecil di pelosok negeri.

Dari Dojo ke Dunia

Lahir di Pangkalpinang pada 16 Maret 2000, Dino Marcellino tumbuh dalam lingkungan yang sangat mencintai seni bela diri. Ayahnya, Sensei Deky Marcose, adalah seorang pelatih karate yang juga menjadi pembimbing pertama dalam dunia bela diri bagi Dino. Sementara sang ibu, Ibu Lindawati, memberikan kasih sayang dan keteguhan yang menyeimbangkan jiwa petarung dalam diri Dino.

Tak hanya itu, keluarga ini juga dikenal harmonis. Dino memiliki seorang adik perempuan, Nandita Putri Fibria, yang kini telah bekerja sebagai karyawan di PT Ramayana Pangkalpinang. Keluarga kecil yang penuh semangat dan dukungan menjadi pondasi awal perjalanan Dino menuju apa yang ia capai hari ini.

Karate: Dari Hobi Menjadi Jalan Hidup

Sejak masih duduk di bangku SDN 20 Kace Mendo Barat, Dino sudah akrab dengan gerakan kuda-kuda dan kata-kata semangat dari dojo. Awalnya, karate hanya menjadi aktivitas sore untuk menyalurkan energi masa kecil. Namun lambat laun, semangatnya berkembang. Dino bukan hanya tertarik—ia jatuh cinta pada karate.

Di bawah gemblengan ayahnya sendiri, ia tidak hanya belajar teknik, tapi juga filosofi. Bahwa karate bukan hanya tentang bertarung, tapi tentang mengendalikan diri, membangun karakter, dan menghargai setiap proses.

Ketekunannya membuahkan hasil. Ia mulai mengikuti berbagai kejuaraan, terutama di cabang Kumite—kategori pertarungan langsung yang membutuhkan kelincahan, strategi, dan keberanian. Dari satu turnamen ke turnamen lain, nama Dino mulai dikenal. Ia bahkan berhasil meraih sabuk hitam (Kyu 0), simbol tertinggi dalam jenjang karate. Tapi prestasi itu bukan akhir—justru itu adalah titik awal dari perjalanan yang lebih besar.

Bukan Hanya Karate, Tapi Juga Musik

Menariknya, Dino bukan hanya berprestasi di bidang olahraga. Bakatnya di bidang seni, khususnya musik, membuatnya dikenal sebagai anak serba bisa. Saat bersekolah di MTsN 1 Pangkalpinang, ia sering tampil dalam berbagai ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Ia pernah menjuarai kompetisi menyanyi hingga tingkat provinsi. Suaranya merdu, dan ekspresinya ketika bernyanyi membuat banyak orang terpukau.

Ketika memasuki masa SMA di SMKN 2 Pangkalpinang, kecintaannya pada musik semakin berkembang. Ia membentuk band bersama teman-temannya, memainkan berbagai genre musik, dan tampil di berbagai acara sekolah. Di samping itu, ia juga aktif di kegiatan Pramuka, membuktikan bahwa ia mampu menyeimbangkan prestasi akademik, seni, dan olahraga sekaligus.

Mesin, Motor, dan Hasrat untuk Belajar

Di SMK, Dino memilih jurusan Teknik Otomotif Sepeda Motor. Keputusan ini bukan tanpa alasan. Ia memang gemar membongkar dan merakit motor. Bahkan sepeda motor milik ayahnya sering menjadi “korban eksperimen” untuk belajar mengenali sistem kerja mesin.

Setelah lulus, Dino bekerja selama tiga tahun di Agen Motor Honda di Jalan Baru (Jalan A. Yani), Pangkalpinang. Di sana, ia belajar langsung dari dunia kerja—melayani pelanggan, menyelesaikan masalah teknis, dan membangun relasi. Namun di balik rutinitas itu, hatinya terus memanggil pada satu cita-cita: mengabdi kepada negara.

Brimob: Jalan Pengabdian yang Dipilih

Tahun 2020 menjadi titik balik besar dalam hidupnya. Dino memutuskan untuk mengikuti seleksi Tamtama Brimob Polri. Persaingan ketat, tes fisik dan mental yang berat, tidak membuatnya mundur. Justru semua itu ia hadapi dengan semangat yang sama seperti saat ia berlaga di atas tatami karate. Dan benar saja, ia lulus dengan peringkat terbaik.

Lima bulan ia menjalani pendidikan di Watukosek, Jawa Timur, sebelum akhirnya ditempatkan di Resimen I (kini Resimen III Cikeas) Satlat Brimob Gunung Putri Bogor, tepatnya di Batalyon D Pasukan Pelopor Unit SAR. Sebagai anggota Brimob, ia harus siap diterjunkan di berbagai wilayah dan situasi. Tugasnya kini lebih dari sekadar bertarung di atas arena—ia menjaga keamanan masyarakat, membantu dalam bencana, dan menjadi garda terdepan negara.

Pulang Selalu Menjadi Tujuan

Meski jarang pulang, Dino tak pernah melupakan tanah kelahirannya. Setiap ada waktu luang atau izin, ia pasti menyempatkan diri kembali ke Bangka Belitung. Ia berkumpul bersama keluarga, menyapa dojo lamanya, dan sesekali memberi pelatihan serta motivasi kepada adik-adik karateka Gokasi. Ia bukan hanya pulang secara fisik—hatinya tetap tertambat di kampung halaman.

Inspirasi untuk Generasi Muda

Kisah Dino adalah bukti nyata bahwa semangat, latihan, dan tekad kuat mampu mengubah hidup seseorang. Dari dojo sederhana di Pangkalpinang, ia kini berdiri sebagai abdi negara dan panutan bagi generasi muda. Bagi para karateka muda Gokasi Bangka Belitung, nama Bharada Senpai Dino Marcellino adalah simbol harapan.

Bahwa karate bukan hanya tentang menang di arena, tetapi juga membentuk karakter. Bahwa menjadi atlet bukan berarti menutup jalan lain, justru bisa menjadi fondasi untuk menggapai mimpi-mimpi besar.

Penutup: Salam Karate, OSS!

Perjalanan Dino masih panjang. Ia masih muda, penuh potensi, dan memiliki banyak hal yang ingin dicapai. Tapi yang jelas, apa yang telah ia capai hari ini sudah cukup untuk menyulut semangat siapa pun yang mengenalnya.

Bagi anak-anak yang sedang belajar karate di dojo kecil mana pun di Bangka Belitung, percayalah: dari tempat sederhana pun, mimpi besar bisa tumbuh. Seperti Dino, kamu pun bisa. Salam karate, OSS!

Humas – GOKASIBABEL.com