News
Gokasi Babel Update Berita Silahkan Wa Admin Jika ada berita yang mau di masukkan (gratis) Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Ingat !! Siapkan Fisik serta Teknik Gerakan KATA dan Kumite Mu, Kedepan Banyak Event Kejuaraan

Anggota TNI dan Atlit Karate Gokasi Babel yang Pernah Berkiprah di Dunia Bela Diri




Kiprah Serda Seinpai Yose Rizal Ahda dan Seinpai Andri dalam Dunia Karate di Bangka Belitung

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering kali membuat kita lupa akan pentingnya nilai-nilai seperti disiplin, semangat juang, dan ketangguhan mental, dunia olahraga bela diri—khususnya Karate—hadir sebagai pengingat dan pembentuk karakter yang kuat. Di Bangka Belitung, dua sosok menonjol dalam arena ini: Serda Seinpai Yose Rizal Ahda dan Seinpai Andri. Keduanya bukan hanya atlet, tetapi juga pelatih dan pembina yang menjadi inspirasi bagi banyak orang, dari generasi muda hingga kalangan profesional dan militer.

Serda Seinpai Yose Rizal Ahda: Keteladanan dari Seorang Prajurit

Lahir dari semangat disiplin dan keberanian, Serda Seinpai Yose Rizal Ahda telah menorehkan prestasi sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Korem Garuda Jaya, Bangka Belitung, sebelum akhirnya dimutasi ke Korem Wirabima di Pekanbaru. Namun, di balik seragam lorengnya, terdapat dedikasi luar biasa terhadap dunia Karate.

Sejak usia muda, Yose Rizal telah jatuh cinta pada seni bela diri ini. Baginya, Karate bukan hanya keterampilan fisik, tetapi juga fondasi moral. Ia percaya bahwa setiap jurus yang dikuasai adalah hasil dari latihan panjang, pengendalian diri, dan penghormatan terhadap sesama. Prinsip-prinsip itulah yang kemudian membentuknya menjadi prajurit dan pelatih yang disegani.

Dalam perannya sebagai pelatih dan pembina di Gokasi Bangka Belitung, Yose Rizal aktif melatih tidak hanya kalangan sipil, tetapi juga rekan-rekannya di militer. Ia dikenal tegas namun adil, keras namun penuh perhatian. Banyak anak didiknya yang kemudian mengikuti jejaknya meraih prestasi, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Yang menarik, meskipun kini bertugas di luar daerah, kontribusi Yose Rizal terhadap perkembangan Karate di Bangka Belitung tetap terasa. Ia kerap menyempatkan diri untuk kembali, memberi pelatihan, atau sekadar memotivasi para juniornya.

“Bela diri itu bukan sekadar menang di atas matras, tapi tentang menang melawan ego, kemalasan, dan ketakutan dalam diri sendiri,” ujarnya dalam sebuah sesi pelatihan.

Seinpai Andri: Profesionalisme yang Berakar dari Filosofi Karate

Berbeda latar belakang, namun tidak kalah menginspirasi, Seinpai Andri adalah contoh nyata bahwa kesibukan di dunia korporasi bukan alasan untuk meninggalkan passion dan kontribusi sosial. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Inspektorat di PT Timah Tbk, salah satu perusahaan besar di Indonesia. Namun di balik jabatan penting itu, Andri tetap rendah hati dan aktif sebagai pelatih Karate.

Meski hari-harinya dipenuhi dengan tanggung jawab pekerjaan dan pengawasan internal perusahaan, ia tetap menyisihkan waktu untuk melatih dan membina para pekerja dan komunitas di sekitarnya. Bahkan, lewat Karate, ia membangun budaya kerja yang lebih disiplin, sehat, dan saling menghormati.

Lebih dari itu, Seinpai Andri juga terlibat aktif dalam organisasi Gokasi Bangka Belitung sebagai Seksi Audit Keuangan. Perannya sangat penting dalam memastikan kelancaran administrasi dan keuangan organisasi, sehingga roda pelatihan dan pembinaan atlet dapat berjalan dengan baik dan transparan.

Baginya, Karate adalah cerminan hidup: penuh keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, antara semangat bertarung dan keikhlasan menerima kekalahan.

“Karate mengajarkan saya untuk tetap fokus, jujur, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai itu sangat relevan di dunia kerja, bahkan dalam kehidupan pribadi,” tutur Andri.

Dua Jalan, Satu Tujuan: Membangun Generasi Tangguh

Yang membuat kisah kedua tokoh ini istimewa bukan semata-mata prestasi mereka, tetapi bagaimana mereka memaknai dan menjalani hidup melalui Karate. Keduanya berasal dari dunia yang sangat berbeda—militer dan korporasi—namun bertemu dalam satu titik: kecintaan terhadap bela diri dan dedikasi dalam membina generasi muda.

Mereka tidak hanya mengajarkan teknik bertarung, tetapi juga nilai-nilai hidup: tanggung jawab, keteguhan hati, semangat pantang menyerah, dan sikap sportif dalam setiap situasi. Mereka membuktikan bahwa apapun latar belakang kita, selama ada semangat dan komitmen, kita bisa memberi dampak positif bagi orang lain.

Di saat banyak orang terjebak dalam rutinitas dan kehilangan arah, Serda Seinpai Yose Rizal Ahda dan Seinpai Andri tampil sebagai role model yang menunjukkan bahwa kita bisa tetap berkarya dan berkontribusi meski berada di luar ring pertandingan.

Karate Sebagai Jalan Hidup

Di Gokasi Bangka Belitung, Karate bukan sekadar olahraga prestasi. Ini adalah jalan hidup—Do, dalam istilah Jepang—yang membentuk pribadi-pribadi kuat dan berkarakter. Filosofi ini yang dihidupi dan diwariskan oleh Yose Rizal dan Andri kepada para murid dan komunitas mereka.

Mereka sadar bahwa tantangan zaman semakin kompleks. Generasi muda kini lebih dekat dengan teknologi dan kemudahan instan, tetapi tidak sedikit yang kehilangan arah dan ketahanan mental. Melalui Karate, mereka ingin mengembalikan nilai-nilai dasar: menghormati orang tua dan guru, menjaga integritas, dan tidak mudah menyerah.

“Kalau kamu bisa disiplin dalam latihan, kamu akan bisa disiplin dalam hidup,” begitu pesan yang sering mereka sampaikan.

Inspirasi yang Menular

Keteladanan memang tidak perlu teriak-teriak. Ia hadir lewat tindakan nyata, lewat kesetiaan pada prinsip, dan keberanian untuk terus melangkah walau tidak selalu mudah. Inilah yang membuat sosok Yose Rizal dan Andri begitu dihormati dan dicintai oleh komunitas Karate di Bangka Belitung.

Semangat mereka telah menginspirasi banyak orang—dari anak-anak yang baru mengenal Karate, hingga rekan kerja di kantor yang belajar tentang semangat juang dan kejujuran. Di luar prestasi, warisan terbesar mereka adalah karakter.

Penutup: Mari Terinspirasi dan Terlibat

Kisah Serda Seinpai Yose Rizal Ahda dan Seinpai Andri adalah pengingat bahwa setiap kita bisa memberi pengaruh. Apapun profesi kita, kita punya potensi untuk membangun dan membina. Karate hanya salah satu jalan. Yang terpenting adalah nilai-nilai yang kita hidupi dan bagikan.

Bangka Belitung patut berbangga memiliki tokoh-tokoh seperti mereka. Bukan hanya karena medali atau jabatan yang mereka miliki, tetapi karena mereka telah menanamkan nilai hidup yang tak lekang oleh waktu.

Mari terinspirasi, dan lebih dari itu—mari terlibat. Karena dunia butuh lebih banyak orang seperti Yose Rizal dan Andri. Orang-orang yang tidak hanya hebat dalam kata, tetapi juga dalam tindakan.