Ipda Seinpai Andri Pribadi Lubis: Polisi Inspiratif di Tengah Dunia Karate Bangka Belitung
Pangkalpinang – Dunia bela diri di Kepulauan Bangka Belitung bukan sekadar wadah adu fisik atau prestasi semata. Lebih dari itu, seni bela diri telah melahirkan tokoh-tokoh inspiratif yang menjadikan nilai-nilai disiplin, keberanian, dan integritas sebagai pedoman hidup. Salah satunya adalah Ipda Seinpai Andri Pribadi Lubis, sosok polisi yang tak hanya dikenal di jajaran kepolisian, tetapi juga dihormati di arena karate.
Sebagai perwira menengah yang saat ini menjabat sebagai Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam Tahanan (Katahti) Polresta Pangkalpinang, Ipda Andri menunjukkan bahwa kesungguhan dan dedikasi bisa menyatukan dua dunia yang tampak berbeda: keamanan dan olahraga. Sebelumnya, ia merupakan bagian dari Satuan Brimob Polda Bangka Belitung Kompi A, unit elit yang dikenal dengan kedisiplinan dan kesiapan tinggi menghadapi tantangan.
Namun di balik seragam dan tugas-tugas kepolisian yang penuh risiko, ada sisi lain dari Ipda Andri yang jarang terlihat oleh publik: ia adalah seorang karateka tangguh dari perguruan Gokasi Bangka Belitung, tempat yang telah lama menjadi kawah candradimuka bagi para atlet bela diri berprestasi.
Menginspirasi dari Dua Dunia: Kepolisian dan Karate
Kisah Ipda Andri bukan sekadar cerita tentang prestasi individu. Ia adalah refleksi dari bagaimana seseorang bisa mengintegrasikan nilai-nilai bela diri ke dalam kehidupan profesionalnya. Dunia karate menuntut kedisiplinan, kerja keras, dan sikap pantang menyerah—hal yang sangat relevan dengan tugas seorang aparat penegak hukum.
“Bagi saya, karate bukan hanya soal fisik atau teknik. Ini soal sikap hidup. Apa yang saya pelajari di dojo, saya terapkan juga di kantor dan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Andri suatu kali dalam wawancara internal.
Sebagai Seinpai (senior) di Gokasi, Andri bukan hanya berlatih untuk dirinya sendiri. Ia aktif membina dan melatih atlet-atlet muda, banyak di antaranya yang kini menorehkan prestasi di tingkat daerah dan nasional. Perannya sebagai mentor menjadikan ia sosok yang dihormati, bukan karena pangkat, tetapi karena integritas dan ketulusannya dalam membimbing.
Dari Dojo ke Lapangan Tugas: Menghadirkan Nilai Juang
Satu hal yang menonjol dari perjalanan karier Andri adalah konsistensinya dalam membawa semangat bela diri ke tengah-tengah masyarakat. Ketika dimutasi ke Polresta Pangkalpinang, sebagian menganggapnya sebagai tantangan, namun bagi Andri, itu adalah peluang untuk terus berkontribusi lebih luas lagi.
Sebagai Kepala Tata Usaha dan Urusan Dalam Tahanan, ia bertanggung jawab memastikan sistem administrasi dan pengelolaan tahanan berjalan tertib dan sesuai prosedur. Bukan tugas mudah, mengingat tuntutan akuntabilitas dan kerentanan situasi di lapas. Namun dengan pendekatan humanis, Andri berusaha menjembatani tugas kepolisian dengan pendekatan yang menjunjung nilai kemanusiaan.
“Setiap orang, termasuk tahanan, berhak diperlakukan dengan martabat. Disiplin dalam karate mengajarkan saya untuk menghargai lawan sekalipun. Prinsip itu juga saya bawa dalam bertugas,” tambahnya.
Pendekatan ini menjadikan Andri sebagai sosok pemimpin yang tidak hanya dihormati oleh bawahannya, tetapi juga oleh rekan sejawat dan bahkan para tahanan yang melihat sisi manusiawi dalam kepemimpinannya.
Keteladanan yang Menular
Inspirasi dari Ipda Seinpai Andri Pribadi Lubis tidak berhenti pada lingkup karate dan kepolisian saja. Di komunitas lokal, ia dikenal sebagai sosok yang aktif mengisi pelatihan motivasi, edukasi anti-narkoba, hingga pembinaan karakter di sekolah-sekolah. Ia percaya bahwa membentuk generasi muda yang kuat tidak cukup hanya dengan teori, tetapi juga dengan teladan nyata.
Tak heran jika banyak remaja yang tadinya terjebak dalam pergaulan bebas mulai tertarik menekuni karate setelah melihat kiprah Andri. Mereka tidak hanya melihat seorang atlet, tetapi juga panutan—orang yang menunjukkan bahwa kedisiplinan dan kejujuran bisa membawa seseorang menjadi figur yang dihargai masyarakat.
Gokasi Bangka Belitung sendiri menjadi saksi bagaimana Andri terus memberikan waktunya, bahkan di sela-sela kesibukan sebagai perwira polisi, untuk mengajar dan melatih. Ia bukan pelatih yang hanya memberi perintah, tetapi turun langsung, menunjukkan teknik, dan membagikan pengalaman hidup yang membangun mental para atlet muda.
Semangat Juang yang Tak Pernah Padam
Dedikasi yang ditunjukkan oleh Ipda Andri bukan tanpa tantangan. Jadwal padat, tanggung jawab institusional, hingga tekanan kerja adalah bagian dari kehidupan sehari-harinya. Namun, semangat juang yang ia pelajari di dojo menjadi bahan bakar untuk terus bergerak, terus memberi, dan terus membina.
“Saya percaya, selama kita punya niat baik dan mau bekerja keras, hasil akan mengikuti. Karate mengajarkan untuk tidak takut jatuh, karena yang penting adalah bangkit kembali dengan semangat lebih kuat,” ungkapnya dengan mata penuh keyakinan.
Pesan ini pula yang ia tekankan kepada setiap siswa di dojo: bahwa keberhasilan bukan soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana kita menjalani prosesnya dengan penuh semangat, kejujuran, dan kerja keras.
Satu Sosok, Banyak Peran, Satu Tujuan
Dalam era modern di mana keteladanan sering kali langka, kehadiran figur seperti Ipda Seinpai Andri Pribadi Lubis adalah angin segar. Ia membuktikan bahwa profesi polisi bukan hanya tentang menjaga ketertiban, tetapi juga bisa menjadi motor penggerak perubahan sosial yang positif. Begitu pula dunia karate yang tidak hanya mencetak juara, tetapi juga membentuk karakter.
Dari dojo ke kantor, dari arena pertandingan ke ruang tahanan, semangat yang ia bawa tetap sama: menciptakan lingkungan yang lebih baik, membentuk individu yang kuat, dan menanamkan nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya.
Dengan segala kiprah dan integritasnya, Ipda Andri layak disebut sebagai inspirasi sejati Bangka Belitung—seorang polisi sekaligus pelatih karate yang menanamkan harapan, menyulut semangat, dan menjadi bukti nyata bahwa satu orang bisa memberikan dampak luar biasa bagi banyak orang.
Penulis: HUMAS GOKASIBABEL.com
Editor: Redaksi